Rabu, 02 Juli 2014

Sejarah Perekonomian Indonesia pada Masa Orde Baru

Indonesia mengalami sejarah baru saat orde lama tumbang dan digantikan oleh orde baru. Berikut adalah sejarah perekonomian Indonesia pada masa orde baru:


1. Keadaan Perekonomian
Orde baru dimulai setelah rezim orde lama tumbang dan digantikan oleh kepemimpinan Presiden Soeharto. Stabilisasi ekonomi dan politik menjadi prioritas utama pada orde baru. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pada masa ini inflasi sangat parah, pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun.

2. Kebijakan Perekonomian
Pada masa orde lama Indonesia mencoba sistem ekonomi liberal dan gagal karena pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha asing. Melihat sejarah ini, pemerintah memilih sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Kebijakan ini mengakar pada teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia. Kebijakan-kebijakan pemerintah mulai berkiblat pada teori-teori Keynesian.

Pembangunan di segala bidang ditingkatkan pada masa ini, meliputi 8 jalur pemerataan, yaitu kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan lima tahun).

3. Keadaan Ekonomi
Pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Pada tingkat selanjutnya, pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.

baca juga artikel tentang sejarah perekonomian pada orde lama

0 komentar:

Posting Komentar