Minggu, 29 Juni 2014

Konsep Esensial Geografi

Ada 10 konsep esensial geografi, yaitu:
1. Konsep Lokasi

Konsep lokasi merupakan konsep utama dan merupakan ciri utama dari geografi. Konsep ini digunakan untuk menjawab dimana letak fenomena geosfer di permukaan bumi. Dalam hal ini letak dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu letak absolut dan letak relatif.
+ Letak absolut menunjukan letak yang tetap terhadap sistem grid atau koordinat garis lintang dan garis bujur. Contoh: kepuluan indonesia terletak pada 6o LU-11oLS dan 96o BT-141oBB.
+ Letak relatif atau letak geografis adalah letak berdasarkan tema tertentu dan hubungan dengan tempat-tempat sekitarnya. Contoh: indonesia terletak antara benua asia dan benua australia yang merupakan letak yang strategis untuk perdagangan internasional.

2. Konsep Jarak
Jarak mempunyai arti penting dalm bidang ekonomi, sosial dan pertahanan. Jarak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu jarak absolut dan jarak relatif
+ Jarak absolut adalah jarak antara dua tempat yang diukur dengan satuan jarak denagn ditarik garis lurus dari udara. Contoh: jarak antara kota x dan y adalah 100 km
+ Jarak relatif adalah jarak yang tergantung pada tema dan kepentingan tertentu. Contoh: nilai tanah akan semakin mahal apabila makin dekat dengan jalan raya atau kota besar.

3. Konsep Keterjangkauan (accebility)
Keterjangkauan erat kaitannya dengan kondisi medan dan ada tidaknya alat transportasi dan komunikasi. Suatu daerah dapat dikatakan tak terjangkau mungkin karena kondisi medan yang sulit ditempuh, tidak ada alat transportasi yang mendukung, atau komunikasinya sulit. Contoh: Jakarta dikatakan terjangkau karena dari segi transportasi dapat ditempuh dengan berbagai pilihan, komunikasi informasinya pun memadai.

4. Konsep Pola
Pola berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena di permukaan bumi, baik fenomena alami (sungai, pegunungan) maupun sosial budaya (pemukiman, mata pencaharian penduduk). Contoh: Pola sungai pada daerah dome adalah anular.

5. Konsep Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi hasil pengangkatan atau penurunan melalui proses geologi disertai proses erosi dan sedimentasi sehingga terbentuk berbagai variasi bentuk lahan. Contoh: daerah tepian sungai besar merupakan lahan yang subur sehingga banyak peradaban yang berkembang di tepian sungai.

6. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit. Contoh: industri akan mengelompok pada suatu wilayah yang dianggap menghasilkan keuntungan maksimum bagi produknya.

7. Konsep Nilai Kegunaan
Konsep ini bersifat subjektif karena nilai kegunaan bagi tiap individu itu berbeda-beda. Contoh: Daerah pegunungan yang subur bagi warga setempat digunakan untuk bercocok tanam, sedangkan bagi para wisatawan dari perkotaan merupakan tempat untuk berrekreasi.
  
8. Konsep Interaksi
Interaksi terjadi karena adanya perbedaan (differensiasi) antara satu wilayah dengan wilayah lain. Interaksi mencakup perpindahan manusia, barang dan gagasan antar wilayah. Contoh: Pedesaan menghasilkan bahan mentah dan pekerja sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk yang diolah di kota. Hasil dari produksi tersebut didistribusikan ke berbagai daerah termasuk pedesaan.

9. Konsep Differensiasi Area
Setiap wilayah pasti mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dan khas. Hal ini disebabkan oleh unsur dan fenomena yang berbeda, seperti lingkungan dan sifat masyarakatnya. Contoh: Negara yang maju didominasi perusahaan jasa, masyarakatnya ulet dan disiplin, sedangkan negara berkembang didominasi industri barang primer, masyarakatnya malas dan tidak disiplin.

10. Konsep Keterkaitan Keruangan
Konsep ini menunjukan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain  di satu tempat. Contoh: daerah tropis merupakan daerah basah sehingga banyak tanaman yang dapat hidup, serta terdapat berbagai variasi hewan.

baca juga artikel tentang Konsep Esensial Geografi Menurut Beberapa Ahli

0 komentar:

Posting Komentar