Minggu, 29 Juni 2014

Sejarah Perekonomian Indonesia pada Orde Lama

Ekonomi pada masa-masa awal kemerdekaan Indonesia mengalami banyak tantangan dan masalah. Sebagai negara yang baru saja merasakan kemerdekaan, semua elemen negara mulai bangkit dan bergeliat membangun kehidupan yang lebih baik. Orde Lama adalah istilah untuk periode kepemimpinan Presiden Ir. Soekarno. Berikut adalah sejarah perekonomian Indonesia pada orde lama.

1. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi Indonesia pada masa awal kemerdekaan sangat buruk. Penyebab keadaan ini adalah:
a. Inflasi yang sangat tinggi karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali (Rupiah dan Mata uang Jepang).
b.  Kas negara kosong.
c.  Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan sehingga kekayaan Indonesia banyak rusak.

Keadaan buruk ini merupakan tantangan bagi pemerintahan masa lalu. Dilakukanlah usaha-usaha untuk mengatasi masalah, yaitu dengan beberapa program.
a. Program Pinjaman Nasional. Program ini  dilaksanakan atas inisiatif Menteri Keuangan Ir. Surachman.
b. Mengadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan penjualan beras ke Singapura dan Malaysia.
c. Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
d. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
e. Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948
f.  Mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
g. Kasimo Plan yang merupakan usaha swasembada pangan. Swasembada pangan diyakini dapat memperbaiki perekonomian Indonesia.

2. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa Demokrasi Liberal adalah masa di mana sistem politik dan sistem ekonomi Indonesia menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha asing. Sistem ini mengalami kegagalan karena pribumi belum mempunyai kekuatan dan pengalaman. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi pada masa demokrasi liberal adalah:
a.Program Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.
b.Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional. Upaya ini bertujuan menambah wirausahawan pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing.
c. Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
d. Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha pribumi. Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
e. Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibat dari usaha-usaha perbaikan tersebut adalah banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.

3. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Dekrit Presiden
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :
a.  Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang, yaitu uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
b. Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
c.  Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.

Sejarah Perekonomian Indonesia Sebelum Kemerdekaan

Perekonomian Indonesia pada masa-masa penjajahan mengalami beberapa perubahan seiring dengan kebijakan yang diterapkan oleh penjajah. Indonesia mengalami beberapa tahapan dalam pengembangan sektor ekonomi pada masa sebelum kemerdekaan. Berikut adalah sejarah perekonomian Indonesia sebelum kemerdekaan:

1. VereenigdeS Oost-Indische D Compagnieg(VOC)
Kapal-kapal VOC
Saat Indonesia dikuasai oleh Belanda, mereka melimpahkan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda kepada VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti Inggris dan Portugis. VOC mempunyai hak istimewa yang disebut hak Octrooi, yang meliputi :
a.Hak mencetak uang
b.Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
c.Hak menyatakan perang dan damai
d.Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
e.Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja

VOC memonopoli rempah-rempah Indonesia yang merupakan benda yang mahal pada zaman itu. Penjualan rempah-rempah ke Eropa menambah kekayaan belanda. Disamping itu juga diterapkan Preangerstelstel, yaitu kewajiban menanam tanaman kopi bagi penduduk Priangan. Bahkan ekspor kopi di masa itu mencapai 85.300 metrik ton, melebihi ekspor cengkeh yang Cuma 1.050 metrik ton.Pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :
a.Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar, terutama perang Diponegoro.
b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar.
c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri.
d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit.

Setelah VOC bubar, perekonomian Indonesia diambil-alih oleh republik Bataaf (Bataafsche Republiek). Sebelum republik Bataaf mulai berbenah, Inggris mengambil alih pemerintahan di Hindia Belanda.

2. Pendudukan Inggris (1811-1816)
Saat Inggris menguasai Indonesia, sistem pola pajak hasil bumi yang diterapkan oleh Belanda diubah menjadi Landrent (pajak tanah). Thomas Stamford Raffles sebagai Jenderal Hindia Belanda berpendapat bahwa sistem ini akan lebih menguntungkan bagi Inggris. Dengan sistem landrent, penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang diimpor dari India. Pemikiran ini disebut sebagai bentuk imperialisme modern yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari negara penjajah. Perubahan ini mengalami beberapa kesulitan karena beberapa hal, yaitu:
a. Masyarakat Hindia Belanda banyak yang buta huruf dan kurang mengenal uang, apalagi untuk menghitung luas tanah yang kena pajak.
b. Pegawai pengukur tanah dari Inggris sendiri jumlahnya terlalu sedikit.
c. Kebijakan ini kurang didukung raja-raja dan para bangsawan, karena Inggris tak mau mengakui suksesi jabatan secara turun-temurun.

3. Cultuurstelstel
Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 oleh Van Den Bosch. Tujuan dari cultur stenstelsel adalah memproduksi berbagai komoditi yang permintaannya tinggi di pasaran dunia. Pembudidayaan hasil bumi seperti gula, nila, tembakau, teh, kina, karet, kelapa sawit. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan.

4. Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal)
Kaum Humanis Belanda yang peduli terhadap kehidupan pribumi di Hindia Belanda mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah kebijakan ekonominya. Untuk itu, dibuatlah peraturan yang baru, yang antara lain mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun, dan aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Hal ini nampaknya juga masih tak lepas dari teori-teori mazhab klasik, antara lain terlihat pada :
a. Keberadaan pemerintah Hindia Belanda sebagai tuan tanah, pihak swasta yang mengelola perkebunan swasta sebagai golongan kapitalis, dan masyarakat pribumi sebagai buruh penggarap tanah.
b. Prinsip keuntungan absolut : Bila di suatu tempat harga barang berada diatas ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan, maka pengusaha memperoleh laba yang besar dan mendorong mengalirnya faktor produksi ke tempat tersebut.
c.Laissez faire laissez passer, perekonomian diserahkan pada pihak swasta, walau jelas, pemerintah Belanda masih memegang peran yang besar sebagai penjajah yang sesungguhnya.

Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pribumi, tapi malah menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang pada umumnya tidak diperlakukan layak.

5. Pendudukan Jepang (1942-1945)
Saat Indonesia jatuh ke tangan pemerintah militer Jepang, sistem ekonomi dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan pasukan Jepang dalam perang Pasifik. Sebagai akibatnya, terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan rakyat merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama. Impor dan ekspor macet, sehingga terjadi kelangkaan tekstil yang sebelumnya didapat dengan jalan impor. Seperti inilah sistem sosialis ala bala tentara Dai Nippon. Segala hal diatur oleh pusat guna mencapai kesejahteraan bersama yang diharapkan akan tercapai seusai memenangkan perang Pasifik.
 

Manusia sebagai Penyebab Perubahan

Dalam kehidupan ini, baik fisik maupun sosial, akan selalu terjadi suatu perubahan. Keadaan alam semesta, termasuk bumi, sejak awal pembentukan hingga saat ini telah mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut akan terus berlangsung hingga kehancuran bumi kelak. Begitu pula perubahan pada manusia. Keadaan manusia purba dan manusia modern sangatlah berbeda, hal tersebut karena adanya perubahan yang terus menerus. Perbedaan tersebut mulai dari bentuk fisik, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, hingga sistem ekonomi.


Berhubungan dengan masyarakat, ada hal yang tak bisa dilepaskan keterikatannya, yaitu kebudayaan. Kebudayaan akan selalu ada pada suatu masyarakat, dan sebaliknya setiap kebudayaan pasti dimiliki oleh suatu masyarakat. Hal tersebut-lah yang menyebabkan hubungan antara keduanya sangat erat. Kebudayaan yang ada di dunia ini akan selalu mengalami perubahan, perubahan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1.    Faktor dari dalam
Faktor dari dalam meliputi pertumbuhan penduduk dan penemuan baru. Dengan adanya kelahiran bayi pada suatu keluarga maka akan merubah struktur dan sistem sosial. Sedangkan penemuan baru akan mempermudah pekerjaan manusia
2.    Faktor dari luar
Faktor dari luar meliputi perubahan alam, akulturasi kebudayaan dan peperangan. Perubahan alam dapat dicontohkan adanya bencana alam yang merubah berbagai segi kehidupan manusia. Akulturasi akan menghasilkan campuran kebudayaan antara beberapa masyarakat berbeda kebudayaan. Sedangkan peperangan akan membuat pihak yang kalah dipaksa untuk melakukan perubahan oleh pihak yang menang.
Dari berbagai faktor perubahan tersebut, yang paling banyak mempengaruhi adalah faktor dari manusia, baik faktor manusia dari dalam ataupun yang dari luar.

Unsur manusia dari faktor dalam adalah pertambahan penduduk dan penemuan baru. Pertambahan penduduk dapat disebabkan oleh berbagai hal, yaitu kelahiran dan perpindahan penduduk. Dengan adanya kelahiran maka jumlah beban keluarga akan bertambah sehingga merubah sifat dan perilaku orang tua yang semul konsumtif menjadi lebih hemat untuk masa depan si anak. Selai itu dengan adanya kelahiran maka akan merubah bentuk keluarga. Sedangkan perpindahan penduduk akan meningkatkan persaingan dalam berbagai hal, mulai dari prestasi hingga pekerjaan.

Penemuan baru dapat merubah hingga struktur suatu masyarakat, hal ini dapat terjadi apabila penemuan itu diterima, berguna dan terjangkau oleh masyarakat. Misalnya penemuan bola lampu oleh Thomas Alfa Edison yang dapat merubah keadaan malam yang gelap gulita menjadi terang sehingga manusia tetap dapat beraktifitas di malam hari.


Sedangkan faktor dari luar meliputi akulturasi kebudayaan dan perperangan. Akulturasi kebudayaan adalah percampuran kebudayaan antara 2 atau lebih kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khasnya. Dengan adanya akulturasi maka sistem kemasyarakatan akan berubah. Sedangkan peperangan akan mengakibatkan pihak yang kalah akan tunduk pada pihak yang menang. Pihak yang menang dapat merubah bentuk kemasyarakatan hingga sistem ekonomi pihak yang kalah demi mempertahankan kekuasaannya.

Peta

Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensional. Menurut ICA (International Carthographic Association) yang dimaksud dengan peta adalah gambaran unsur-unsur permukaan bumi atau yang berkaitan dengan permukaan bumi dan benda-benda angkasa. Peta merupakan representasi atau gambaran unsur-unsur atau kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.
1. Sejarah Peta
Peta mulai ada dan digunakan manusia, sejak manusia melakukan penjelajahan dan penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat. Pada awal abad ke 2 (87M -150M), Claudius Ptolomaeus mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “Atlas Ptolomaeus”. Ilmu yang membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer.

2. Hakekat Peta
Banyak sekali definisi tentang peta, tetapi pada dasarnya hakekat peta adalah:
a. Peta adalah alat peraga.
b. Melalui alat peraga itu, seorang penyusun peta ingin menyampaikan idenya kepada orang lain.
c. Ide yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Ide tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi suatu daerah melahirkan peta topogafi, ide gambaran penyebaran penduduk (peta penduduk), penyebaran batuan (peta geologi), penyebaran jenis tanah (peta tanah atau soil map), penyebaran curah hujan (peta hujan) dan sebagainya yang menyangkut kedudukannya dalam ruang.
d. Dengan cara menyajikannya kedalam bentuk peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan cepat dan mudah memahami atau memperoleh gambaran dari yang disajikan itu melalui matanya.

Konsep Esensial Geografi Menurut Beberapa Ahli

Ada beberapa konsep esensial geografi menurut ahli, yaitu:
A. Menurut Whiple
lima konsep esensial geografi adalah:
  1. Bumi sebagai planet
  2.  Variasi cara hidup
  3.  Variasi wilayah alamiah
  4.  Makna wilayah bagi manusia
  5.  Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia

B. Menurut J Warman 


  1. Wilayah atau regional
  2. Lapisan hidup atau biosfer
  3. Manusia sebagai faktor ekologi dominan
  4. Globalisme atau bumi sebagai planet
  5. Interaksi keruangan
  6. Hubungan areal
  7. Persamaan areal
  8. Perbedaan areal
  9. Keunikan areal
  10. Persebaran areal
  11. Lokasi relatif
  12. Keunggulan komparatif
  13. Perubahan yang terus menerus
  14. Sumberdaya dibatasi secara budaya
  15. Bumi bundar diatas kertas yang datar atau peta
baca juga artikel tentang Konsep Esensial Geografi

Konsep Esensial Geografi

Ada 10 konsep esensial geografi, yaitu:
1. Konsep Lokasi

Konsep lokasi merupakan konsep utama dan merupakan ciri utama dari geografi. Konsep ini digunakan untuk menjawab dimana letak fenomena geosfer di permukaan bumi. Dalam hal ini letak dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu letak absolut dan letak relatif.
+ Letak absolut menunjukan letak yang tetap terhadap sistem grid atau koordinat garis lintang dan garis bujur. Contoh: kepuluan indonesia terletak pada 6o LU-11oLS dan 96o BT-141oBB.
+ Letak relatif atau letak geografis adalah letak berdasarkan tema tertentu dan hubungan dengan tempat-tempat sekitarnya. Contoh: indonesia terletak antara benua asia dan benua australia yang merupakan letak yang strategis untuk perdagangan internasional.

2. Konsep Jarak
Jarak mempunyai arti penting dalm bidang ekonomi, sosial dan pertahanan. Jarak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu jarak absolut dan jarak relatif
+ Jarak absolut adalah jarak antara dua tempat yang diukur dengan satuan jarak denagn ditarik garis lurus dari udara. Contoh: jarak antara kota x dan y adalah 100 km
+ Jarak relatif adalah jarak yang tergantung pada tema dan kepentingan tertentu. Contoh: nilai tanah akan semakin mahal apabila makin dekat dengan jalan raya atau kota besar.

3. Konsep Keterjangkauan (accebility)
Keterjangkauan erat kaitannya dengan kondisi medan dan ada tidaknya alat transportasi dan komunikasi. Suatu daerah dapat dikatakan tak terjangkau mungkin karena kondisi medan yang sulit ditempuh, tidak ada alat transportasi yang mendukung, atau komunikasinya sulit. Contoh: Jakarta dikatakan terjangkau karena dari segi transportasi dapat ditempuh dengan berbagai pilihan, komunikasi informasinya pun memadai.

4. Konsep Pola
Pola berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena di permukaan bumi, baik fenomena alami (sungai, pegunungan) maupun sosial budaya (pemukiman, mata pencaharian penduduk). Contoh: Pola sungai pada daerah dome adalah anular.

5. Konsep Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi hasil pengangkatan atau penurunan melalui proses geologi disertai proses erosi dan sedimentasi sehingga terbentuk berbagai variasi bentuk lahan. Contoh: daerah tepian sungai besar merupakan lahan yang subur sehingga banyak peradaban yang berkembang di tepian sungai.

6. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit. Contoh: industri akan mengelompok pada suatu wilayah yang dianggap menghasilkan keuntungan maksimum bagi produknya.

7. Konsep Nilai Kegunaan
Konsep ini bersifat subjektif karena nilai kegunaan bagi tiap individu itu berbeda-beda. Contoh: Daerah pegunungan yang subur bagi warga setempat digunakan untuk bercocok tanam, sedangkan bagi para wisatawan dari perkotaan merupakan tempat untuk berrekreasi.
  
8. Konsep Interaksi
Interaksi terjadi karena adanya perbedaan (differensiasi) antara satu wilayah dengan wilayah lain. Interaksi mencakup perpindahan manusia, barang dan gagasan antar wilayah. Contoh: Pedesaan menghasilkan bahan mentah dan pekerja sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk yang diolah di kota. Hasil dari produksi tersebut didistribusikan ke berbagai daerah termasuk pedesaan.

9. Konsep Differensiasi Area
Setiap wilayah pasti mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dan khas. Hal ini disebabkan oleh unsur dan fenomena yang berbeda, seperti lingkungan dan sifat masyarakatnya. Contoh: Negara yang maju didominasi perusahaan jasa, masyarakatnya ulet dan disiplin, sedangkan negara berkembang didominasi industri barang primer, masyarakatnya malas dan tidak disiplin.

10. Konsep Keterkaitan Keruangan
Konsep ini menunjukan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain  di satu tempat. Contoh: daerah tropis merupakan daerah basah sehingga banyak tanaman yang dapat hidup, serta terdapat berbagai variasi hewan.

baca juga artikel tentang Konsep Esensial Geografi Menurut Beberapa Ahli

3 Macam Geografi Menurut Kitchin dan Tate

Geografi mempunyai kajian yang berbeda dengan ilmu lain. Walaupun objek yang dipelajari sama tetapi ada perbedaan dalam bagaimana mengolah informasi dan menghasilkan riset. Ada tiga macam geografi menurut kitchin dan tate, yaitu:

A. Geografi Manusia

Geografi Manusia adalah kajian geografi yang membahas tentang manusia dan segala kehidupan dan kebudayaannya. ada beberapa cabang ilmu geografi manusia, yaitu:
  1. geografi kebudayaan
  2. geografi ekonomi
  3. studi gender
  4. geografi perdesaan
  5. geografi industri
  6. geografi kesehatan
  7. geografi kota
  8. geografi politik
  9. geografi pariwisata
  10. geografi penduduk
  11. geografi sosial
B. Geografi Fisik
Geografi fisik adalah kajian geografi yang membahas tentang fisik bumi. Ada beberapa cabang geografi fisik, yaitu: 
  1. biogeografi
  2. Klimatologi
  3. Ekologi
  4. Geomorfologi
  5. Hidrologi
  6. Meteorologi
  7. Tanah lingkungan kuarter
C. Geografi Campuran
Geografi campuran adalah cabang geografi yang merupakan kombinasi dari beberapa cabang ilmu untuk kemaslahatan manusia. Berikut adalah contoh-contoh cabang geografi campuran.
  1. geografi pertanian
  2. studi pembangunan
  3. geografi regional
  4. studi lingkungan
  5. Bencana
  6. Perencanaan
  7. geo sumberdaya
  8. geografi terapan
  9. pendidikan  geografi
  10. Kartografi
  11. SIG
  12. Metode kuantitatif
  13. Teori keilmuan geo
baca juga artikel tentang pengertian geografi dari beberapa ahli.

Bioma dan Ekosistem

Biosfer adalah lapisan kehidupan di muka bumi, dalam hal ini dikhususkan untuk flora dan fauna. Sedangkan bioma dapat diartikan sebagai unit-unit geografis besar yang perbedaannya didasarkan atas tipe-tipe klimaks atau vegetasi dominan (tumbuhan) atau bentuk kehidupan binatang. Pada umumnya, sistem penamaan bioma didasarkan atas vegetasi utama yang mendominasi suatu wilayah di bawah pengaruh iklim. Contoh penamaan bioma antara lain bioma hutan hujan tropik, sabana, stepa (padang rumput), tundra, dan taiga.

1. Bioma
Bioma Hutan Gugur
Ciri-ciri umum yang menandai suatu bioma antara lain sebagai berikut,
+ Bioma merupakan komunitas klimaks, artinya pada wilayah tersebut terdapat suatu bentuk vegetasi utama yang mendominasi kawasan tersebut, seperti hutan gugur daun, hutan berdaun jarum (hutan konifer), atau padang rumput.
+ Bioma terbentuk sebagai hasil interaksi antara unsur-unsur lingkungan, yaitu iklim, tanah, dan organisme yang hidup di lingkungan tersebut (biota).
+ Bioma merupakan komunitas (satuan kehidupan) yang cukup mantap dalam periode jangka waktu yang lama, kecuali terjadi suatu kejadian tiba-tiba yang mengganggu kestabilan komunitas. Misalnya, bencana alam, wabah penyakit, perubahan tatanan iklim global, atau gangguan akibat ulah manusia.
+ Suatu jenis bioma dapat mudah dikenali dengan melihat petunjuk vegetasi utamanya (vegetasi klimaks).
+ Bioma pada umumnya menempati wilayah yang luas.

2. Ekosistem
Ekosistem Sawah
Sedangkan ekosistem merupakan suatu sistem yang meliputi komponen tumbuh-tumbuhan, hewan, serta lingkungan fisik sebagai tempat hidupnya. Komponen-komponen tersebut senantiasa berinteraksi dan saling memengaruhi antara satu dan lainnya sesuai dengan fungsinya masing-masing. Misalnya, fungsi utama tumbuhan yaitu sebagai produsen dalam memproduksi bahan-bahan makanan yang diperlukan bagi kelangsungan hidup konsumen (hewan dan manusia).
Ekosistem meliputi komponen-komponen antara lain sebagai berikut.
+ Komponen biotik, terdiri atas:
1. tumbuhan sebagai produsen.
2. hewan sebagai konsumen, meliputi:
     a. herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan.
     b. karnivora, yaitu hewan pemakan daging.
     c. omnivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan dan daging.
     d. bakteri dan jamur sebagai pengurai.


+Komponen abiotik, meliputi iklim dan bahan-bahan anorganik berupa mineral-mineral yang terdapat dalam batuan, tanah, air, dan udara. Beberapa contohnya, antara lain Karbon (C), Nitrogen (N), Karbondioksida (CO2), Air (H2O), Oksigen (O2), protein, karbohidrat, dan lemak.

Atmosfer dan Dinamikanya

Atmosfer merupakan selubung udara yang menyelimuti permukaan bumi. Ada beberapa lapisan, yaitu:
Lapisan Atmosfer
1. Troposfer
Merupakan lapisan terbawah atmosfer, pada lapisan ini terjadi fenomena-fenomena cuaca dan turbulensi atmosferik. Sekitar 75 % gas penyusun atmosfer berada pada lapisan ini, hal ini dikarenakan udara memiliki massa, sehingga akan tertarik gravitasi ke bawah.  Troposfer dibagi menjadi 2 lapisan, yaitu
a. Friction layer
Ketebalan lapisan ini 0-2 km, di kutub dan ekuator ketebalannya sama.
b. Troposfer
Ketebalannya 2-10 km pada kutub dan 2-20 km pada ekuator. Perbedaan ketebalan tersebut dikarenakan pada ekuator udara lebih panas dan ringan, sehingga akan membumbung tinggi.

Setiap kenaikan suhu pada troposfer akan mengalami penurunan suhu yang disebut lapse rate. Menurut Barry & Chorley, berikut adalah rinciannya,
+ Pada ketinggian 2 km, setiap kenaikan 100 m, suhu akan turun 0,50 C.
+ Pada ketinggian 4-6 km, setiap kenaikan 100 m suhu akan turun 0,60 C.
+ Pada ketinggian 6-8 km, setiap kenaikan 100 m suhu akan turun 0,70 C.

2. Stratosfer
Lapisan ini terdapat di bagian atas tropopause hingga ketinggian 50 km. Pada lapisan ini terdapat ozon (O3) yang berfungsi menyerap gelombang ultraviolet matahari. Konsentrasi ozon tertinggi adalah pada ketinggian 22 km. Penyerapan ultraviolet tersebut menjadikan terjadi penaikan suhu terhadap ketinggian.
 
Lapisan Ozon
3. Mesosfer
Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu terhadap ketinggian, suhu terendah pada ketinggian 80 km, yaitu -900 C. Diatas ketinggian tersebut suhu naik lagi.

4. Thermosfer
Pada lapisan ini, kepadatan udara sangat rendah. Gas pembentuknya adalah nitrogen, oksigen, dan atom O. Sedangkan diatas 200 km didominasi nitrogen(N2) dan atom nitrogen (N). Penaikan suhu pada lapisan ini dikarenakan penyerapan ultraviolet oleh otom oksigen.

5. Exosofer
Memiliki ketinggian 500-750 km. Kerapatan sangat rendah, sehingga memungkinkan atom-atom gas lepas ke luar angkasa.

Batuan Pembentuk Litosfer

Litosfer adalah lapisan bumi yang terdiri dari perlapisan batuan. Batuan pembentuk litosfer sangat banyak varisi dan jenisnya.
 
1. Jenis Batuan
Litosfer merupakan kerak bumi yang terbentuk dari batu-batuan. Ada tiga jenis utama batu pada litosfer, yaitu:
a. Batuan beku
Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.
b. Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral.
c. Batuan malihan/ metamorf
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.

2. Proses Terjadinya Batuan
Daur Bebatuan
Semua batuan pada mulanya dari magma Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.

baca juga artikel tentang struktur lapisan kulit bumi.

Selasa, 24 Juni 2014

Pengertian Geografi dari Beberapa Ahli

Geografi merupakan ilmu yang sudah cukup lama. Banyak ahli dan pakar yang telah mengembangkan geografi. Berikut adalah pengertian geografi dari beberapa ahli.
1. Immanuel Kant (1724-1804)
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari fakta- fakta dalam ruang.Terdapat elemen yang mencirikan tentang hal tersebut yakni
  1. Geografi adalah ilmu pengetahuan bumi mengkaji permukaan bumi  sebagai lingkungan hidup manusia
  2. Geografi memperhatikan penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan manusia dengan lingkungannya
  3. Geografi dalam analisisnya memperhatikan unsur- unsur utama jarak, interaksi, gerakan, dan penyebaran
Immanuel Kant
2. de Blij dan Murphy, 1998
  1. Physical and human geography are two great branches of disipline, but environmental geography is emerging as a link between the two
  2. During the twentieth century geography has been marked by four durable tradition: earth science, culture- environment, locational, and area analysis
  3. The National Geographic Society in the 1980s proposed a usefull five theme framework for geography: location, interaction human and the enviroment, regions, place,and movement
  4. The spatial perspective is geogaphy’s unifying bond and is demonstrated through the use map
  5. Maps are use to portray the distinctive character of places; their relationship to environment issues, the movements of people, goods, and ideas; and egions of various type
  6. People’s perception of places and regions are influenced by their individual mental maps as well as by printed maps
3. Peter Hagget (2001)
Geography is an integrative discipline that brings together the physical and human dimensions of the world in the study of people, place, and Environment.
Geografi  sebagai disiplin ilmu yang bersifat integratif mengintegrasikan dimensi fisik dan dimensi manusia dalam memandang persoalan penduduk, lokasi, dan lingkungan
  1. Tekanan pada outcome / hasil
  2. Proses aktivitas
  3. Pemanfaatan muka bumi dan lingkungan
  4. Kesejahteraan manusia
5. Seminar Geografi di Semarang tahun 1988
Merupakan disiplin ilmu yang mengkaji persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang keruangan, kelingkungan dan kewilayahan.

baca juga artikel tentang tiga macam geografi menurut kitchin dan tate.